Sebagai bagian dari kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (Abdimas), dua orang dosen Informatika UNPAR yaitu Husnul Hakim S.Kom., M.T. dan Natalia, S.Si., M.Si. menjadi narasumber dalam acara Pembukaan Program PAUD PRESTASI di Sumbawa Barat. PAUD PRESTASI yang merupakan singkatan dari PAUD Berprestasi dengan Berpikir Komputasi (Computational Thinking) ini merupakan sebuah program yang diselenggarakan oleh Inspirasi Foundation yang bekerja sama dengan P.T. Amman Mineral. Pada kegiatan ini, para guru dan kepala sekolah PAUD akan diberikan pelatihan Computational Thinking. Para guru PAUD ini kemudian akan mengimplementasikan Computational Thinking di dalam kelas yang mereka ajar.
Husnul Hakim, S.Kom., M.T. saat memaparkan tentang Computational Thinking kepada Guru dan Kepala Sekolah PAUD di Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat
Dalam presentasinya sebagai narasumber, Husnul Hakim memperkenalkan secara singkat tentang apa itu Computational Thinking kepada guru dan kepala sekolah yang ada di tiga kecamatan di Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat. Selain itu, Husnul juga memaparkan beberapa alasan mengapa Computational Thinking perlu dilatih sejak dini. Salah satu alasan terpenting adalah alasan yang terkait dengan pembentukan disposisi pembelajaran Computational Thinking. Secara singkat, disposisi dapat diartikan sebagai kesiagaan seseorang untuk mengaplikasikan sebuah konsep pada momen ketika konsep tersebut diperlukan. Disposisi tidak serta merta terbentuk, melainkan dihasilkan dari proses belajar selama bertahun-tahun. Demikian juga dengan pembentukan disposisi Computational Thinking. Mengutip dari (Barefoot Computing, 2020), Husnul memaparkan bahwa Computational Thinking perlu terus dilatih melalui pendekatan mengutak-atik (tinkering), berlatih menciptakan sesuatu (creating), berusaha mencari akar masalah dan memperbaiki kesalahan tersebut (debugging), bekerja sama (collaborating), dan memiliki sikap pantang menyerah (persevering).
Seorang Guru PAUD Menjawab Soal Tantangan Bebras
“Dengan melatih Computational Thinking sejak dini, maka siswa akan terbiasa untuk menyelesaikan berbagai persoalan dalam kehidupannya mulai dari yang kompleksitasnya sederhana, hingga yang rumit. Hal ini penting mengingat kemampuan problem solving merupakan skill yang saat ini sangat dibutuhkan.”, tutup Husnul.
Ditulis oleh Vania Natali, S.Kom., M.T.